HELP US TO FIND THE WAY
SATU GURU YANG BERHATI HAMBA LEBIH BAIK DARI PADA SERIBU GURU TETAPI BERHATI HAMBA UANG
Di
bawa ini adalah salah satu Foto mahasisiwa STKIP Kristen Oikonomos
Wamena (Papua) yang sedang mengilustrasikan tentang problems yang
sedang terjadi di atas tanah negeri Melanesia.
ENDURE
Tuhan kami tidak sanggup memikul beban ini, tanpa ada yang membantu dan mendorong kami, sekali pun dunia ini dipenuhi dengan banyak pengajar yang profesional tetapi jarang kami menemukan guru yang berhati hamba. lumpur yang saya pikul ini adalah melambangkan satu contoh sebagai ilustrasi tentang permasalahan yang sedang terjadi di Papua, saya menyadari bahwa untuk mengubah masalah ini membutuhkan pengorbanan dan penderitaan yang kerja keras dan bekerja sama. Pendidikan di tanah Papua harus di perhatikan secara serius, pemerintah hanya berfokus pada kepentingan politik dan diri sendiri sedangkan mereka tidak menyadari bahwa, generasi selanjutnya sedang binasa.
Guru-guru yang dikirim sebagai transmigrasi (non Papua) hanya datang motivasinya untuk mencari uang setelah itu di mana mereka sekarang..? bahkan yang lebih para lagi guru-guru putra daerah sendiri yang membiarkan anak-anaknya terlantar seperti anak yatim, yang tidak memiliki seorang ayah dan ibu.
Kami
generasi ini menyadari bahwa, di atas tanah leluhur kami hanya
dijadikan sebagai tempat sampah. Kami membutuhkan guru-guru yang berhati
hamba bukan hamba uang. Kami sadar akan permasalahan yang sedang
terjadi di atas tanah Papua, sangat terlalu berat untuk memikulnya,
Papua membutuhkan banyak orang untuk bekerja dan mengakhiri penderitaan
ini. Masalah ini tidak bisa ditangani oleh seseorang tetapi kami
membutuhkan kerja sama dari abang-abang serta teman-teman seperjuangan.
Kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk datang membangun
transformasi bagi daerah kita.
Kewajiban
sebagai seorang pendidik adalah mengajar dan mentransfer ilmunya kepada
anak-anak. Kalau bukan kita siapa lagi, satu guru yang memiliki
kepedulian akan pendidikan lebih baik dari pada ribuan guru tetapi
mencari kepentingan diri sendiri. Salah satu suka cita bagi kami karena
diakhir -akhir tahun ini One Line Education for Papua (OLE-P) semakin
bertumbuh dan boleh hadir di setiap daerah, dan para guru-guru Ole-P
akan mengutus anak-anak pelajar untuk membuka tempat belajar mengajar
putra daerah Papua, kami Welcome kepada semua putra/i Papua yang mau
bergabung bersama kami dan terlebih khusus mendoakan bagi pelayanan ini.
wa, memang banyak orang yang ingin mau menjadi seorang guru, mudah untuk barkata-kata namun sulit untuk di jalani. tetapi kita mengadalkan TUHAN di dalam hidup ini dan percaya bahwa kita sebagai alat (manusia) mengerjakan bagian kita dan TUHAN mengerjakan bagian-Nya.
BalasHapus